Libur lebaran kali ini aku, mama, dan kedua adikku lagi-lagi mengunjungi rumah eyang yang bertempat di Ciledug, Tangerang Selatan. Walau baru sekitar dua minggu yang lalu pulang dari sana, libur lebaran yang berdekatan dengan liburan akhir tahun ajaran lalu adalah salah satu alasan kami pergi kesini lagi.
Tanggal
1 Juli, pagi-pagi aku sudah menyiapkan barang bawaanku. Kami “mudik” menaiki
mobil keluarga, sebuah sedan. Dan barang-barang seperti pakaian hanya ditaruh
di keranjang-keranjang. Tidak dimasukkan ke koper ataupun kardus. Dengan barang
bawaan yang banyak, akhirnya aku dan adik-adikku terpaksa duduk
bersempit-sempitan agar tempatnya cukup.
Disana,
aku kembali bertemu dengan Eyang Ti dan Eyang Kung. Juga dengan Tante Aik dan
anak-anaknya, Rafi yang seumuran dengan Arza serta Rifqi yang baru dilahirkan
setahun yang lalu.
Banyak
yang kulakukan disana. Hampir sama seperti saat liburan dua minggu yang lalu.
Menulis cerita—kali ini cerita baru karena cerita yang dikerjakan dua minggu
lalu sudah selesai, bermain bersama adik-adik, menonton televisi, browsing di internet, makan, tidur, dan
tentunya beribadah.
Tak
terasa satu minggu berjalan cukup cepat. Malam sebelumnya, takbir mulai
berkumandang saling bersahut-sahutan. Hati rasanya tenang bisa bertemu dengan
lebaran tahun ini. Alhamdulillah …
aku bermaaf-maafan dengan keluarga di rumah eyang. Pergi solat ied
bersama-sama, juga makan ketupat bersama-sama. Setelah itu, kami semua
berangkat ke rumah Eyang To di BSD untuk melanjutkan silaturahmi. Karena mobil
keluargaku kecil dan tidak bisa menampung semua, akhirnya Eyang Ti dan Eyang
Kung menaiki taksi untuk pergi kesana.
Selesai
bersilaturahmi dan pulang kembali ke rumah eyang, aku sangat senang karena
mendapat THR, juga tentunya senang bisa bersilaturahmi. Semua sudah tidur
menyisakanku yang masih berkutik dengan cerita baru.
Hari
kedua lebaran aku juga bersilaturahmi ke rumah Tante Elsye di Bogor. Ada kue
cokelat karena kebetulan hari itu Tante Elsye ulang tahun. Aku juga memakan
soto disana.
Hari
ketiga, paginya mama berkata bahwa ia merasa ada sesuatu yang janggal di
lebaran kali ini. Aku juga sependapat. Begitu pula Eyang Ti. Ya,
kemarin-kemarin aku belum menyentuh sama sekali kue lebaran yang ada. Akhirnya,
malam itu juga aku banyak memakan dan hampir menghabiskan tiga per empatnya.
Lebaran
kali ini aku juga memotong rambutku. Tak apa tak ada baju baru, ada rambut baru
sebagai penggantinya. Semoga saja aku dan seluruh keluarga besarku bisa bertemu
di bulan Ramadhan dan lebaran tahun yang akan datang. Aamiin …
Liburan lebsran yg berkesan
ReplyDelete