Saturday, November 12, 2016

Sharing Menulis di KONFERENSI ANAK INDONESIA (KONFA) 2016


Rabu, 9 November 2016, alhamdulillah aku diberi kesempatan untuk berbagi pengalamanku menulis di KONFERENSI ANAK INDONESIA (KONFA) 2016, yang tahun ini bertajuk "Aku dan Jendela Dunia". KONFA 2016 ini sendiri berlangsung selama 4 hari 3 malam, yaitu pada tanggal 8-11 November 2016. Para delegasi KONFA 2016 terdiri dari teman-teman kelas 4-6 SD dari seluruh Indonesia, yang karya tulisnya berhasil mengungguli sekitar 1.800 karya tulis teman-teman lainnya. Hebat, kan!

Tak terasa waktu berlalu dengan sangat cepat, mengingat 7 tahun silam, aku adalah salah satu dari 36 delegasi yang duduk di posisi mereka. Ya, aku adalah salah satu delegasi KONFA 2009. Kami, delegasi KONFA 2009 pun berkesempatan menambah ilmu, berkenalan dengan kawan-kawan dari seluruh penjuru Indonesia untuk pertama kalinya, juga merumuskan deklarasi yang waktu itu mengungkit tema "Save My Food, My Healthy Food".

Dari rangkaian kegiatan KONFA 2016 yang didapat oleh para delegasi, aku berkesempatan ikut serta di hari kedua. Bahagia rasanya, aku berada di tengah-tengah anak kreatif penerus bangsa yang gemar membaca. Aku mengikuti perjalanan mereka dari pagi hingga malam bersama mamaku. Dari rumah, kami terlebih dahulu menuju Griya Patriya yang merupakan tempat penginapan para delegasi KONFA 2016 ini. Aku diharapkan sudah ada di Griya Patriya sebelum pukul 7 pagi. Alhamdulillah, sekitar pukul 6.10 aku dan mamaku sudah sampai di sana.

Di Griya Patriya, ternyata para delegasi masih sibuk bersiap-siap. Yang sudah siap, dipersilakan untuk sarapan. Aku dan mamaku yang baru datang, disambut oleh salah satu panitia. Kami dipersilakan duduk terlebih dahulu. Mamaku ternyata langsung menghubungi Kak Sigit Wahyu yang akan memandu kegiatan hari kedua ini. Kak Sigit segera turun dan menemui aku dan mamaku. Kami pun dipersilakan bergabung untuk sarapan bersama. Sambil sarapan, aku berkeliling menyapa adik-adik delegasi KONFA 2016. Sementara itu, mamaku mengobrol dengan Kak Sigit dan Kak Karto dari tim redaksi Majalah Bobo.

Selesai sarapan, seluruh delegasi KONFA 2016 diajak untuk masuk ke dalam bus. Tujuan pertama kami adalah Perpustakaan Habibie dan Ainun yang terletak di wilayah Jakarta Pusat. Begitu sampai di sana, aku kagum dengan arsitektur bangunannya yang memiliki filosofi tersendiri. Semuanya unik dan indah. Oh, ya, tadinya, di Perpustakaan Habibie dan Ainun ini, kami dijadwalkan untuk bertemu dengan Bapak B.J. Habibie. Tapi berhubung Pak Habibie harus menjalani pengobatan di Jerman selama 3 bulan, maka digantikan oleh anaknya yang bernama Pak Ilham Habibie. Jadi para delegasi akan bertemu dan berbincang dengan Pak Ilham Habibie.

Sembari menunggu kedatangan Pak Ilham, aku menghampiri peserta yang sibuk menulis daftar pertanyaan dan membaca buku. Ada yang menjawab suka membaca KKPK-ku, tapi dia tidak sadar kalau yang sedang bertanya adalah penulisnya. Hahaha.


Akhirnya, Pak Ilham Habibie datang juga. Beliau memang sangat sibuk. Tapi alhamdulillah bersedia meluangkan waktunya untuk bertemu dan bercerita tentang Perpustakaan Habibie dan Ainun kepada para delegasi KONFA 2016. Pak Ilham bercerita kalau beliau lahir di Jerman. Pak Ilham juga bercerita banyak tentang buku. Mulai dari tidak adanya paksaan untuk membaca, hingga buku-buku favorit Bapak B.J. Habibie. Selain itu, Pak Ilham juga bercerita tentang sejarah kehidupan Bapak B.J. Habibie, terutama tentang pesawat-pesawat yang telah dibuat oleh beliau. Luar biasa. Kita patut bangga mempunyai putra bangsa seperti Bapak B.J. Habibie dan Bapak Ilham Habibie.

Setelah berbincang dengan Pak Ilham yang ditutup dengan sesi foto bersama, para delegasi berpindah tempat menuju Roemah 7A di Kemang. Meski bertegur sapa dengan hujan dan angin, semangat para delegasi KONFA 2016 untuk beraktivitas masih jauh dari kata lelah. Mereka kembali menerima materi keren yang sangat bermanfaat. Kali ini materinya mengenai mind-mapping yang dibawakan oleh pakar mind-mapping, Bapak Sutanto Windura. Di akhir sesi, para delegasi diminta membuat mind-mapping tentang hobi mereka. Waaah, keren-keren, lho!


Akhirnya, tiba giliranku untuk berbagi pengalamanku dengan adik-adik delegasi KONFA 2016. Aku memperkenalkan diriku, lalu bercerita tentang kegiatanku saat menjadi delegasi KONFA 2009. Setelah itu, aku mulai sharing tentang menulis. Di sela-sela materi yang kuberikan, aku menayangkan cuplikan film anak untuk memancing imajinasi mereka. Aku pun bertanya beberapa hal tentang film yang telah mereka tonton. Ternyata, mereka semua bisa menjawab semua pertanyaanku. Wiiih, kereeen! Di sesi tanya jawab, berbagai pertanyaan tak terduga yang menggelitik dilontarkan oleh para peserta. Aku juga kagum dengan variasi buku yang mereka baca. Mulai dari KKPK, hingga buku Tere Liye, juga biografi tokoh-tokoh. Terakhir, seperti biasa, sesi sharing menulis dariku pun ditutup dengan foto bersama. Aaah ... dapat berbagi pengalaman dengan para delegasi KONFA 2016 merupakan sebuah kesempatan berharga sekaligus membahagiakan bagiku.

Terima kasih kuucapkan sebesar-besarnya kepada Tante Ani Kussusani, beserta staf Majalah Bobo yang sudah mengundangku. Alhamdulillah, tiap tahun aku diundang untuk menghadiri perhelatan Konferensi Anak Indonesia. Biasanya aku menjadi tamu undangan, wakil dari alumni KONFA. Sementara tahun lalu aku diundang menjadi fasilitator KONFA 2015. Dan tahun ini aku diundang menjadi pembicara di KONFA 2016. Biasanya, setiap kali diundang, aku mendapat banyak oleh-oleh dari Majalah Bobo. Di KONFA 2016, sebagai pembicara, aku mendapat oleh-oleh lebih banyak lagi, yaitu berupa plakat, boneka Bobo, jam dinding Bobo, satu set tempat makan Bobo, kartu Flazz Bobo, kaos KONFA 2016, dan dress batik. Lucuuu! Kapan-kapan undang lagi, ya ... Hehehe .... ^_^




Foto-foto lengkapnya ada di FB-ku:
https://www.facebook.com/shandini/media_set?set=a.1118315154930431.1150956509&type=3