Sunday, April 9, 2017

Tulisanku Tentang HMUN 2017 di PROVOKE!


SMA Labschool Jakarta Ngerasain Simulasi Sidang PBB di Boston
Oleh  Muthia Fadhila Khairunnisa

28 February 2017

Belajar berdiplomasi juga ketemu temen baru dari berbagai negara. 

Apa rasanya berada di tengah sidang PBB di umur lo yang masih muda?
Apa rasanya ngomongin isu-isu dunia barengan anak-anak dari negara lain?
Nggak mungkin?
Eitsss jangan salah!!

Karena 31 siswa dari SMA Labschool Jakarta ini ngerasain hal-hal yang disebutin di atas. Yass mereka terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti Harvard Model United Nations di Boston, Amerika Serikat.

Model United Nations merupakan simulasi sidang PBB yang menjadi ajang pelajar tingkat SMA hingga mahasiswa untuk mengasah kemampuan diplomasi dengan membuat resolusi mengenai isu-isu dunia.

Model United Nations ini diadakan pada 26 - 29 Januari 2017 lalu. Sejumlah 31 siswa dari SMA Labschool Jakarta menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia bahkan Asia Tenggara untuk mengikuti ajang ini. Dan dalam kegiatan ini, mereka terpilih untuk mewakili negara Angola dan Yaman dalam berbagai badan PBB.

Untuk lolos seleksi, mereka harus mengirimkan esai mengenai isu-isu dunia yang disajikan. Kemudian esai diseleksi langsung oleh pihak Harvard University. Dari berikut nama-nama yang terpilih:

Angola: Syafa Sakina Noer dan Andhika Mayangsari untuk Disarmament and International Security Committee, Hanni Hafsari Putri dan Diedra Nabila Adriansyah untuk Social, Humanitarian, and Cultural Committee, Carissa Nuryasmin Putri dan Jessica Fathin Humairah untuk Special Political and Decolonization Committee, Muhammad Syahreza Ishak dan Raden Abdullah Dimas untuk Legal Committee, Aurel Nafiz Johansyah untuk World Health Organization, Fatia Aisyah untuk World Trade Organization, Kamila Nurmafira Kusumaningdyah untuk Special Session on Terrorism, Gabriela Zurliana Said untuk World Conference on Women, Muhammad Athar Iswandi dan Yudhistira Ghifari Adlani untuk United Nations Environment Assembly, Rayhan Hanif Oetomo untuk African Union, Brigitta Gisbertha Samosir untuk World Bank, serta Salsabila Rizal Tarigan dan Satria Mahendra Brunner untuk Security Council.

Yemen: Muhammad Edra Adrian Prasetio dan Muhammad Saiful Adhim untuk Disarmament and International Security Committee, Mushaffa Huda dan Oliver Muhammad Fadhlurrahman untuk Social, Humanitarian, and Cultural Committee, Muthia Fadhila Khairunnisa dan Medina Auradanty untuk Special Political and Decolonization Committee, Natasya Nabila dan Padma Danti Umayi untuk Legal Committee, David Erick Christian untuk World Health Organization, Nashita Indira Susanto untuk World Trade Organization, Azzahra Motik Adisuryo untuk Special Session on Terrorism, Ariqo Mutiara Hairudin untuk World Conference on Women, serta Laila Azzahra untuk United Nations Development Programme.

Setelah terpilih, mereka juga harus membuat position paper yakni paper yang berisi pandangan negara yang mereka wakili mengenai topik yang akan dibahas sesuai komite mereka. Setiap minggu pun diadakan latihan persiapan seperti latihan pidato, bernegosiasi hingga membuat resolusi. Pokoknya persiapan matang sebelum terbang ke Boston.

Begitu acara, semua anak SMA dari berbagai negara menyampaikan pendapat mereka, membuat blok-blok sesuai posisi negara. Dan kemudian membuat resolusi untuk isu yang dibahas.

Sebelum mulai sidang, negara-negara harus mengangkat placard untuk menyatakan kehadiran mereka dan berbicara lantang, “Present!”. Di ruangan dengan lebih dari seratus lebih perwakilan negara, tentu para peserta harus bisa terlihat unik agar ditunjuk oleh Board of Directorsnya.

Nggak cuma soal berdiplomasi, dengan mengikuti Harvard Model United Nations bisa berkenalan dengan teman baru dari berbagai negara. Seru kan?

Tapi nggak cuma sampai di sana. Teman-teman dari SMA Labschool Jakarta yang menetap selama dua minggu ini juga melakukan wisata edukasi di empat negara bagian. Di New York, mereka mengunjungi United Nations Headquarter. Memasuki ruangan sidang asli yang dipakai perwakilan-perwakilan negara untuk merumuskan resolusi.

Di Boston, usai Harvard Model United Nations, mereka berkunjung ke Harvard University, Massachussets Institute of Technology, juga Georgetown University di Washington DC untuk mendapat penjelasan dari tour guide yang merupakan mahasiswa di sana.

Perjalanan berhenti di Washington DC. Selain dapat berdialog dengan para staf duta besar di bagian pendidikan dan kebudayaan serta perdagangan, Bapak Budi Bowoleksono, Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, juga ikut menjamu dan memperlihatkan kantornya. Nah kebayangkan serunya perjalanan temen-temen dari SMA Labschool Jakarta ini. Buat lo yang tertarik untuk jadi diplomat, ajang kayak gini jangan sampe lolos. Yuk, mulai ikut “Present!” di Model United Nations!


Sumber:
http://www.provoke-online.com/index.php/repro-corner/our-repro/7825-sma-labschool-jakarta-ngerasain-simulasi-sidang-pbb-di-boston

Foto-foto lengkapnya ada di album FB-ku:
https://www.facebook.com/muthia.fadhila/media_set?set=a.1222694401159172.1073742220.100002558717962&type=3

Sedikit cerita tentang kegiatan HMUN 2017 ada di:
http://www.thiafadhila.com/2017/04/harvard-model-united-nations-hmun-2017.html


Harvard Model United Nations (HMUN) 2017


Menginjakkan kaki di John F. Kennedy International Airport rasanya seperti sebuah mimpi bagiku. Disambut dengan mesin-mesin otomatis yang langsung mengolah data dari paspor kita, masuk ke bagian imigrasi, mengambil bagasi, kemudian menunggu bus.

Ini merupakan musim dingin pertamaku. Hanya dengan mengenakan baju hangat karena ingin “mengetes” suhu di luar, 31 siswa kelas 11 SMA Labschool Jakarta yang terpilih untuk mewakili Indonesia dan Asia Tenggara di 2017 Harvard Model United Nations, Boston, berlarian membawa koper ke bis putih dengan tulisan Mr. BMJ di sampingnya. Kami disambut ramah oleh Uncle Andy, supir bis yang akan mengantarkan kami ke empat negara bagian selama 14 hari.

Bersama dua guru, Pak Agus dan Miss Nuniek, serta satu tour guide, Kak Doni, yang mendampingi, kami menetap di New York selama empat hari, Boston selama lima hari, Philadelphia selama dua hari, dan tiga hari di Washington DC sebagai penutup.

Kegiatan utama kami, juga yang menjadi alasan mengapa 31 siswa ini berada di Amerika Serikat adalah untuk mengikuti simulasi sidang PBB di Harvard Model United Nations. Mewakili negara Angola dan Yemen di beberapa komite, seperti General Assembly atau Majelis Umum PBB, juga Security Council atau Dewan Keamanan PBB, kami berdebat selama empat hari untuk mencari solusi akan permasalahan yang tengah dihadapi dunia. Aku sendiri mewakili Yemen di Special Political and Decolonization Committee (SPECPOL) bersama Medina yang membahas tentang kolonialisme di luar angkasa.

Kami mengunjungi berbagai tempat menakjubkan. Mulai dari Times Square, United Nations Headquarter, Independence Hall, hingga White House dan Smithsonian Museum. Kami juga mendapat penjelasan mengenai Harvard University, Massachussets Institute of Technology, dan Georgetown University langsung dari mahasiswanya sembari melakukan tur keliling kampus.

Tidak hanya universitas, kami mengunjungi Natick High School dan menjadi siswa setengah hari di sana. Aku mengikuti kelas psikologi, sosial, dan menulis kreatif. Bersama Adhim, Jessica, dan Gabby, kami mempresentasikan Jawa Barat di depan para murid Natick dan banyak berdiskusi dengan mereka.

Mengisi waktu kosong, aku sempat bertualang keliling New York dan Boston bersama teman-temanku. Mengunjungi New York dan Boston Public Library, berfoto di depan Empire State Building dan Madison Square Garden, hingga melihat demo imigran di Boston.

Two weeks passed by so quickly. We ate our last dinner at that well-known Hard Rock Cafe after spending a good time strolling around DC. I learned new things everyday. I’ve adapted to my surroundings. I still have so much to explore not only on these four states, but all 50 states. And hopefully I can come back to achieve that goal. Thank you for the great experience, United States.




Foto-foto lengkapnya ada di album FB-ku:
https://www.facebook.com/muthia.fadhila/media_set?set=a.1221288707966408.100002558717962&type=3

Tulisanku tentang HMUN 2017 di PROVOKE!
http://www.thiafadhila.com/2017/04/tulisanku-tentang-hmun-2017-di-provoke.html